Pantai Parangtritis Indah serta magis adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan Pantai Parangtritis yang terletak di pesisir pulau Jawa ini. Tidak hanya terkenal sebab keindahan alamnya, pantai yang menjadi salah satu tempat wisata andalan di Yogyakarta ini juga dikenal sebab bau spiritualnya yang kental.
Pantai Parangtritis tepat dikunjungi sendiri, bersama pasangan terkasih, maupun keluarga. Deburan ombak yang menyapu hamparan pasir hitam landai disertai hembusan angin khas pantai bakal membikin Kamu betah berlama-lama menikmati pemandangan ini. Tidak hanya itu, pemandangan matahari terbenamnya juga tidak kalah indah dengan Pantai Kuta di Bali.
Satu lagi yang luar biasa dari Pantai Parangtritis adalah adanya gumuk alias gundukan pasir di kurang lebih pantai. Gumuk ini disebut sebagai satu-satunya gurun pasir di Asia Tenggara. Berada di sini, Kamu bakal merasa sedang berada di Afrika sebab luasnya lautan pasir serta udaranya yang lebih panas beberapa derajat dibanding daerah sekitarnya.
Pantai Parangtritis disebut sebagai salah satu lambang kekuatan trimurti di Yogyakarta bersama Gunung Merapi serta Keraton Kesultanan Jogja. Pantai Parangtritis mempunyai elemen air, Gunung Merapi mempunyai elemen api, serta keraton kesultanan berperan sebagai penyeimbang keduanya. Apabila ditarik garis lurus, ketiganya berjajar di satu garis yang sama dari utara ke selatan.
Tak mengherankan apabila pantai ini mempunyai peran penting bagi Yogyakarta. Belum lagi kepercayaan yang menyatakan bahwa Pantai Parangtritis adalah pintu gerbang Istana Kerajaan Laut Selatan yang dipimpin oleh Kanjeng Ratu Kidul. Konon, ratu ini menyukai warna hijau, oleh sebab itu pengunjung pantai tidak disarankan memakai pakaian berwarna hijau alias sesuatu yang kurang baik bakal terjadi. Percaya tidak percaya, sebaiknya Kamu menghindari warna hijau saat berkunjung ke tempat wisata ini.
Untuk bisa menikmati keindahan tempat wisata ini, Kamu lumayan membayar sebesar 3.500 Rupiah saja per orang.
Sejarah Pantai Parangtritis
Pantai ini pada awalnya ditemukan Dipokusumo, seorang pelarian Kerajaan Majapahit. Dipokusumo menyepi serta melakukan semedi di kurang lebih pantai ini. Dari tempat semedinya, ia menonton air yang menetes alias disebut tumaritis dari lubang batu karang yang disebut parang. Apabila kedua kata ini dijadikan satu, jadi terbentuklah kata Parangtritis yang berarti air yang menetes dari lubang batu karang.
Apa yang bisa dilakukan di Pantai Parangtritis ?
Sampai sekarang, Pantai Parangtritis seolah tidak sempat kehabisan pesona. Tempat wisata ini rutin ramai dikunjungi wisatawan dari beberapa daerah bahkan negara. Apa saja yang bisa Kamu perbuat di sini? Berikut rangkumannya:
Keliling pantai
Pantai Parangtritis mempunyai hamparan pasir yang luas sekali apabila dibandingkan beberapa pantai terkenal di Indonesia. Bila ingin berkeliling pantai, Kamu bisa berlangsung kaki sambil menikmati hembusan angin serta deburan ombak di kaki Anda. Bila tidak ingin kelelahan berlangsung kaki, Kamu bisa mencoba berkeliling dengan tutorial menunggang kuda. Pastinya bakal memberi Kamu pengalaman yang lumayan berbeda.
Bila tidak berani menunggang kuda, Kamu bisa naik bendi alias kereta kuda yang telah siap di kurang lebih pantai. Naik bendi terasa biasa? Kalau begitu cobalah menyewa ATV, sejenis sepeda motor dengan empat roda yang bisa Kamu gunakan untuk berkeliling pantai hingga ke ‘padang pasir’. Jangan lupa memakai kacamata untuk menghindari pasir yang masuk ke mata Anda.
Tak ada yang meragukan keindahan pemandangan matahari terbenam di Pantai Parangtritis. Pantai ini bakal terus ramai pengunjung pada saat senja mendekat. Tidak sedikit wisatawan telah menyiapkan kameranya masing-masing untuk memperoleh gambar paling baik saat matahari terbenam.
Jika Kamu lebih tidak ingin memotretnya, Kamu bisa duduk sambil menikmati jagung bakar serta es kelapa muda yang tidak sedikit dijajakan di pantai ini. Yang pasti, Pantai Parangtritis bakal rutin bisa dinikmati keindahannya dengan tutorial apapun.
Berburu suvenir
Selain terdapat toko suvenir, ada tidak sedikit pedagang yang berkeliling menjajakan kerajinan tangan khas pantai di Jogja ini. Dengan membeli suvenir yang mereka tawarkan, Kamu juga ikut menolong roda perekonomian penduduk kurang lebih sekaligus memperoleh oleh-oleh cantik untuk dibagikan ke teman-teman nanti.
Bermain layang-layang
Angin pantai yang besar ditambah hamparan pasir luas serta landai tepat sekali untuk menerbangkan layang-layang. Pantai Parangtritis menjadi salah satu lokasi favorit untuk bermain layang-layang. Tidak jarang tempat wisata ini juga dijadikan baginda rumah untuk festival layang-layang tingkat daerah maupun nasional.
Ada apa lagi yang luar biasa dari Pantai Parangtritis ?
Sebagai gerbang masuk Istana Kerajaan Laut Selatan
Hal ini telah tidak asing lagi bagi masyarakat bahwa Pantai Parangtritis dipercaya sebagai gerbang masuk kerajaan ghaib di laut selatan. Pantai ini juga dijadikan lokasi beberapa ritual baik oleh keraton maupun warga sekitar.
Salah satu ritual yang biasa dilakukan adalah Labuhan. Dalam ritual ini, juru kunci pantai serta utusan dari keraton bakal melarung sesaji ke laut lepas dengan andalan untuk memperoleh berkah, keselamatan, serta ketenteraman.
Labuhan biasa dilakukan pada hari penobatan sultan juga peringatan hari penobatan setiap satu serta delapan tahunnya. Tidak hanya itu, ritual ini juga biasa dilakukan pada saat sultan bakal menggelar hajatan tertentu semacam saat bakal menikahkan anaknya.
Gumuk pasir
Gumuk pasir adalah fenomena alam yang unik di mana gurun pasir terbentuk di daerah yang mempunyai curah hujan tinggi semacam Jogja. Tidak hanya digunakan sebagai tempat wisata, gumuk pasir ini juga dijadikan laboratorium oleh para peneliti dari dalam maupun luar negeri.
Menurut hasil penelitian, gumuk pasir terbentuk dari material vulkanik Gunung Merapi yang terbawa sungai hingga ke laut. Material ini kemudian terbawa ombak ke daratan serta selanjutnya terbawa angin hingga membentuk sebuahgurun dengan pola guratan-guratan khas. Proses terjadinya gumuk pasir pun tidak bisa dibilang singkat, diperlukan waktu ribuan tahun untuk angin mengangkat berton-ton pasir serta membentuk pola unik semacam gurun pasir di Afrika.
Gumuk pasir seringkali dijadikan lokasi pemotretan baik untuk keperluan pribadi semacam gambar prawedding alias untuk keperluan komersil semacam syuting iklan, video klip serta film.
Pemandian air panas Parawedang
Masih di kawasan Pantai Parangtritis, terdapat tempat pemandian air panas yang disebut dengan Parawedang. Tempat ini termasuk unik sebab meskipun air yang keluar dari sumber mata air ini terasa panas, tetapi dari hasil penelitian, tidak ada kandungan sulfur alias belerang di dalamnya. Berendam di kolam pemandian ini dipercaya bisa mengobati beberapa macam penyakit kulit.
Lokasi serta transportasi
Pantai Parangtritis berlokasi di Jalan Parangtritis KM 28, Yogyakarta, alias kurang lebih 30 km dari pusat kota Yogyakarta. Untuk transportasi menuju Parangtritis, Kamu bisa memakai kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Jika memakai kendaraan pribadi, Kamu bisa mengambil rute Yogyakarta – Kretek – Parangtritis alias Yogyakarta – Imogiri – Siluk – Parangtritis.
Untuk transportasi umum, Kamu bisa memakai bus yang pergi dari Terminal Giwangan, Yogyakarta. Bus tersebut mempunyai rute jurusan Yogyakarta – Parangtritis serta Kamu bisa turun di Pantai Parangtritis.